Teori Humanistik
Kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologi tingkat tinggi.
Kreativitas dapat berkembang selama hidup, dan tidak terbatas pada lima tahun pertama kehidupan.
Penekanan teori ini adalah pada kesehatan psikologis yang memungkinkan seseorang mengatasi masalah kehidupan.
Bertitik tolak pada pandangan bahwa manusia menentukan nasibnya sendiri.
Kreativitas sebagai lebih sadar, kognitif dan intensional.
Kreativitas dilahirkan karena dorongan untuk mencapai kemungkinan-kemungkinan tertinggi dalam hidup dan bukan sebagai pertahanan terhadap neurosis.
Teori Abraham Maslow
Manusia mempunyai naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan tertentu, dimana kebutuhan primitive muncul pada saat lahir dan kebutuhan tingkat tinggi berkembangan sebagai proses pematangan.
Keempat kebutuhan pertama (kebutuhan fisiologi, rasa aman, cinta dan memiliki, harga diri) disebut sebagai kebutuhan deficiency karena mungkin dapat dipuaskan sampai tidak dirasakan sebagai kebutuhan lagi.
Dua kebutuhan pada tingkat tertinggi (aktualisasi dan estetik) disebut kebutuhan being karena jika dipupuk kebutuhan itu menjadi kaut yang akan memperkaya keberadaan kita.
Proses perwujudan diri era kaitannya dengan kreativitas. Orang yang mewujudkan diri mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka dapat mencapai apa yang disebut Maslow “peak Perfomance”, saat mendapt kilasan ilham yang menyebabkan kegembiraan rasa syukur karena hidup.
Teori Carl Rogers
- Tiga kondisi dari pribadi yang kreatif adalah:
a. Kebutuhan pada pengalaman
b. Kemampuan untuk menilai situasi dengan patokan pribadi seseorang
(internal locus of evaluation).
Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep-
konsep.
Orang yang memiliki ke tiga cirri ini kesehatan psikologisnya sangat baik berfungsi sepenuhnya, menghasilkan karya kreatif dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri ini merupakan dorongan dari dalam untuk berkreasi (internal press).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment