Diet ini didasari oleh penelitian Ben Feingold, seorang ahli alergi, pada 1960.
Setelah menjalankan diet ketat beberapa lama, makanan yang dicurigai sebagai pencetus alergi dapat diberikan kembali satu per satu ke dalam menu. Jika muncul perubahan tingkah laku pada anak, misal menjadi hiperaktif kembali, makanan itu jangan lagi diberikan.
Menurut Gerard Olarsch, ND, hiperaktivitas dapat juga gara-gara kekurangan mineral tertentu. Gejalanya, anak punya keinginan berlebihan untuk makan makanan manis atau asin. Zat mineral yang diduga berhubungan dengan ADHD, antara lain DMG (dimetilglisin), enzim, asam lemak, zat besi, magnesium, dan seng. Makanya, pemberian suplemen vitamin dan mineral akan sangat membantu kemajuan si anak.
by:ibnu farid
0 comments:
Post a Comment