| |

ADHD Bisa Terjadi Saat Dewasa

ADHD Bisa Terjadi Saat Dewasa

Vera Farah Bararah - detikHealth

www.detik.c


img
(Foto: adultadhdresources)
New York, Perilaku hiperaktif atau ADHD (attention-deficit hyperactivity disorder) selama ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak. Tapi ternyata ADHD juga bisa dialami orang dewasa. Kenapa ADHD baru muncul saat dewasa?

Gejala ADHD pada orang dewasa antara lain:

  1. Kegelisahan
  2. Ketidaksabaran
  3. Sering mengalami keterlambatan yang kronis
  4. Kesulitan dalam hal terorganisir
  5. Fokus hanya bisa menyelesaikan satu masalah
  6. Impulsif (bertindak secara tiba-tiba).

Seseorang harus memperhatikan dan menyadari jika mengalami gejala-gejala seperti itu di dalam dirinya. Diperkirakan sekitar 4,4 persen orang dewasa Amerika Serikat atau hampir 10 juta orang memiliki ADHD, tapi kurang dari seperempatnya yang menyadarinya.

Orang dewasa kurang menyadari jika dirinya terkena ADHD karena mengira ADHD terjadi saat masih anak-anak, sehingga ketika gejala tersebut timbul mereka mengabaikannya.

Beberapa orang yang mengalami kondisi ini tidak menyadarinya saat masih remaja, sehingga banyak yang baru meyadarinya saat dewasa. Pada tahun 1980-an terapis mengakui bahwa gangguan ini ternyata bisa bertahan pada orang dewasa. Bahkan hingga kini, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat masih sulit.

"ADHD seringkali bergandengan dengan depresi, kecemasan dan gangguan bipolar sehingga sulit untuk mengidentifikasi gejala mana yang timbul lebih dulu. Hal ini sangat memungkinkan seseorang diterapi akibat kecemasan atau depresi selama bertahun-tahun, namun tidak menyadari adanya ADHD," ujar Maria Solanto, direktur pusat AD/HD di Mount Sinai Medical Center, New York City, seperti dikutip dari Wallstreet Journal, Rabu (7/4/2010).

Orang dewasa dengan ADHD kemungkinan mengalami penyalahgunaan obat atau zat, kecelakaan, kesulitan untuk bekerja secara normal dan juga sulit dalam hal mempertahankan hubungan. Tapi mereka biasanya sangat cerdas, energik, karismatik, kreatif dan mampu fokus pada satu perhatian yang menarik baginya.

ADHD adalah gangguan fungsi eksekutif dari otak, yaitu ketidakmampuan untuk merencanakan, memulai sesuatu pada waktu yang tepat, menghilangkan satu langkah dan langsung mengakhirinya pada waktu yang tepat. Hal ini akibat tidak adanya keseimbangan neurotransmitter di otak.

"Kekacauan atau gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya telah membantu mereka untuk mendapatkan ide-ide inovatif. Hal ini sungguh menakjubkan dan melihat orang-orang tersebut sukses, meskipun memiliki ADHD," ujar Ivan K. Goldberg, psikiater di New York City.

Secara umum, ADHD bisa membuat hidup menjadi lebih sulit. Pada orang dewasa biasanya lebih memiliki masalah dalam hal memberikan perhatian, fokus dan prioritas, sehingga mengelola waktu dan uang menjadi sulit.

Kondisi ini dialami oleh Linda Hensens (46 tahun) seorang transcriptionis medis di Clayton, New York City, dirinya diketahui memiliki ADHD setelah seorang ahli bedah bariatic bertanya mengenai kebiasaan kerjanya.

"Sangat sulit bagi saya untuk duduk diam di kursi, rasanya saya begitu gelisah dan selalu ingin bangun dari kursi," ujarnya.

Para ahli mengatakan ADHD bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Jika seseorang sesekali terlambat tentu tidak apa-apa, tapi jika selalu terlambat dan semakin kronis, kehilangan pekerjaan dan juga teman-temannya, memiliki kamar yang berantakan, sering mengalami kecelakaan atau tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, maka hal ini sudah menjadi masalah. Orang-orang ini bukan berarti tidak ingin melakukannya, tapi tidak mampu untuk melakukannya.

Tidak ada tes darah atau scan otak yang dapat mendiagnosis ADHD. Orang dicurigai memiliki ADHD setelah melakukan evaluasi secara menyeluruh. Setelah didiagnosis ADHD, kebanyakan ahli merekomendasikan perawatan melalui obat dan terapi perilaku.

Namun penggunaan obat-obatan harus hati-hati, karena jika dosisnya terlalu tinggi atau diberikan obat yang tidak tepat bisa membuat ia kehilangan sisi kreatifnya. Sementara obat-obatan tersebut dapat membantu ADHD menjadi lebih fokus, sedangkan terapi perilaku dapat membantunya melakukan sesuatu dengan tepat.

0 comments:

Post a Comment